Kamis, 26 Januari 2017

Cerita kehamilan anak pertama

Haiiii semua.. sudah lama saya tidak berbagi cerita di blog ini..
Sekarang saya datang membawa berita bahagiaaa
Saya sudah berbadan dua alias hamiiillll yeeeeee... Akhirnya dapet panggilan bumil juga hihi
Saya dan suami menikah 05 Mei 2016
Dari awal menikah saya dan suami termasuk pasangan yang santai, tidak ada buru-buru ingin cepat hamil. Kalau kata suami, sedikasihnya Allah saja. Toh Allah yang tau kapan kesiapan dan kematangan kita sebagai orang tua untuk anak kita kelak.
Dan ternyata kita dikasih waktu 4 bulan saja kosongnya. Alhamdulillah, rejeki memang selalu datang di saat yang tepat
Saya hari pertama haid terakhir tanggal 30 September 2016. Sebenarnya itu masuk hitungan haid saya untuk bulan Oktober. Saya ini termasuk perempuan yang teratur siklus haid nya dan sejak gadis saya selalu memiliki kebiasaan untuk menandakan kapan hari pertama haid saya di setiap bulannya hehehe Karena saya ingin tahu siklus haid saya, apakah teratur atau tidak.. Dan ternyata itu membantu sekali saat saya sudah menikah..
ini HPHT ku. Lihat kan tulisan "yolla'm" hihi
Kemudian datanglah bulan November. Seharusnya tanggal 28 Oktober itu sudah jadwal haidku datang. Awalnya aku gak ngeh karena sedang sibuk-sibuknya dengan pekerjaan. Sampai veni nanya, "teh udh haid belum?" Harusnya, aku dulu yang haid kemudian dia baru haid. Tetapi sampai haid dia datang, aku tak kunjung haid. Aku sih udah deg-deg an, duh beneran hamil gak ya? Karena sebelumnya juga pernah telat haid begini, aku sudah beli testpack, pas di cek ternyata negatif, eh gak taunya besok langsung haid. Makanya di keterlambatan aku kali ini, aku sengaja menunggu lama untuk menggunakan testpack, takut kecewa lagi hehehe Sampai sudah telat 10 hari, akhirnya aku minta beliin testpack ke suami Hahaha Sebenarnya dia gak mau beliin testpack, karena malu katanya Hahaha Tapi karena aku yang memaksa, akhirnya dia mau beliin hihi
Dan ternyata, langsung dong ada 2 garis jelas di testpacknya hihi Senangnya....
Kalau si suami langsung mikirin biaya ini itu bla bla, kalau aku sih cuek aja, biar dia aja yang pusing mikirin Hahaha
Ditambah suami nyeletuk gini "aduh, gak hamil aja manja. Gimana kalau hamil" Hahahha
Bisa-bisanya dia langsung kepikiran ke situ. Dan aku sih membenarkan perkataan dia, memang pasti aku akan lebih manja Hahaha I love you mz :*
Fotonya gak jelas karena saking senangnya Hahaha
Dan pada tanggal 09 November pun kami datang ke dokter kandungan untuk make sure bahwa aku hamil. Dan benar saja, kata dokter, kantung rahimnya sudah kelihatan, dan aku sudah memasuki minggu ke 6. Wahhh cepatnya.. Pantas saja selama bulan Oktober itu aku sedang lahap-lahapnya makan, bawaannya laper terus, udah gitu pengen ngerujak mulu. Hampir setiap hari ngerujak sama mami, kiki dan veni di kantor 
tuh kantung rahimnya sudah keliatan. Sehat-sehat ya nak 
Entah kenapa semenjak dinyatakan hamil, saya menjadi gampang lelah, padahal aktivitas masih sama seperti biasa. Dan lebih parahnya lagi memasuki minggu ke 7 saya benar-benar tepar. Yang namanya mual, pusing, lemas, ah pokoknya segala morning sickness tuh saya rasain semua. Tapi gak hanya di pagi hari, sepanjang hari. pagi, siang, sore, bahkan malam pun masih merasakannya. Apalagi penciuman makin tajam, kalau suami sudah pulang kerja dan mencium bau badan dia, saya makin tambah mual dan jadi kesel kalau liat wajah suami hahaha Padahal kalau dia belum pulang, selalu saya sms, "mas kapan pulang?" Eh giliran udah pulang saya malah enekkkk Hahaha
Tidur pun gak mau dekat-dekat suami, entah kenapa mual aja kalau dekat-dekat dia. 
Kemudian memasuki minggu ke 8 mulai berkurang sedikit, tapi gak parah seperti minggu ke 7. Masih mual, masih pusing, masih lemas, tapi saya masih bisa berangkat ke kantor. 
Dan ternyata memasuki minggu ke 9, saya tepar lagi dongggg. Sampai seminggu gak masuk kantor, saking gak kuatnya. Bawaannya pengen tiduran aja. Sampe seharian di rumah, gak keluar rumah sama sekali huhu 
Alhamdulillah punya suami siaga, selama seminggu saya tidak masuk kerja. Suami dengan sabar membeli makanan untuk kita berdua, karena keadaan saya itu benar-benar gak bisa keluar rumah. Asli lemes yang lemes banget. Kalo bangun kepala pusing banget banget. Mualnya jangan ditanya, mual banget. Tapi untuk makan, saya berusaha untuk tetap makan agar tetap ada nutrisi yang masuk untuk dede cimit.
Pada tanggal 03 Desember saya sempat mengeluarakan darah seperti haid. Yang saat itu saya baru selesai berhubungan dengan suami. Kaget? Pasti. aku dan suami bingung, takut, ah pokoknya deg-degan banget, takut sesuatu yang buruk terjadi. Kemudian keesokan harinya barulah kami melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan. Alhamdulillah setelah di usg dede cimitnya tidak kenapa-kenapa. Dokter hanya menyarankan untuk puasa berhubungan dulu selama 2 minggu.
 Minggu demi minggu saya lewatin sampai akhirnya di tanggal 23 Desember merupakan hari terakhir trimester pertama saya. Lega? Sangaaatttt lega. Karena sudah berhasil melalui masa-masa rawan kehamilan.
Saya itu selama trimester pertama banyak ngidamnya (atau kesempatan ibunya? Haha)
Saya minta dibeliin dunkin donuts yang tidak ada di Purwakarta, jadi suami harus pergi ke Cikampek dulu. Saya minta Semangka kuning, kurma, mangga (tetapi minta dikupas seperti kembang), dan pepes ikan gurame. Tapi sayang, pepes ikan guramenya belum kesampean, karena bingung beli di mana, tetapi suami masih mengusahakan untuk mendapatkan pepes ikan gurame tersebut.
Ohiya, Tahun baru 2017 kemarin, saya dan suami pulang ke rumah suami di Cilacap. Kami mengadakan syukuran 4 bulan di Cilacap. Banyak yang bilang, saya seperti tidak hamil karena badan saya yang masih kecil hahaha
Senin, 23 Januari 2017 saya dan suami memeriksaan kembali kandungan kami. Alhamdulillah suami selalu mengantar dan menemani saya selama pemeriksaan. dari hasil usg, bayinya sudah terlihat utuh :) sudah ada tangan, kaki, jari jemarinya, duhhhh gak percaya kalau di perut saya ini beneran ada bayi. Suami pun seperti yang terharu, terharu karena "ya ampun saya beneran mau punya anak ini"
Suami takjub banget liat hasil usg ini
Sekarang, 26 Januari 2017 saya sudah memasuki usia kehamilan 17 minggu. Sudah 2 hari saya mengalami susah tidur, saya tidak bisa tidur telentang, harus tidur miring ke kiri atau pun ke kanan baru saya bisa nyenyak tidur. Sebab, kalau saya tidur telentang, sudah dipastikan begitu pagi hari saya bangun, punggung ngilu semua, saya juga gak tau kenapa. Alhasil saya harus berusaha tidur miring ke kiri ataupun ke kanan.
Dan setiap malam, saya mulai mengalami berbagai keluhan, seperti perut yang kencang, kencang benar-benar kencang, saat seperti itu biasanya suami saya mengusap-usap perut saya. Malam hari saat tidur, saya sering merasa linu di punggung saya, dan saya bangunkan suami saya untuk sekedar mengusap-usap punggung saya. Alhamdulillah dia tidak pernah marah saya bangunkan malam-malam hanya untuk mengusap punggung saya hahaha kadang kalau tengah malam saya kebangun dan tidak bisa tidur, biasanya saya sering ndusel-ndusel pipinya Hahaha Dan dia pun tidak pernah marah. 
Selama kehamilan ini saya selalu merasa doa-doa saya seperti dikabulkan terus sama Allah swt. Seperti kemarin saya mau naik bus primajasa dari Bekasi ke Purwakarta, dijalan pada saat naik motor, saya berdoa, mudah-mudahan ada kursi paling depan yang kosong, biar saya bisa tidur dan tidak pusing. Dan BEgitu saya naik bus, beneran ada loh kursi paling depan yang kosong, yang hanya tersisa 1 kursi yang kosong. Padahal di belakang itu udah penuh. Lagi-lagi saya mengucapkan Alhamdulillah, Terima kasih ya Allah. 
Mudah-mudahan niat dan rencana saya dan suami sekarang, bisa terwujud. Mudah-mudahan saya dan suami bisa memberikan yang terbaik untuk anak kami ini setelah dia lahir. Yang sekarang sedang kami perjuangkan.
Suamiku, tetaplah disampingku memegang tanganku ya. Karena tanganmu lah yang mampu membawa dan melindungi saya dan anak kita ini.